Thursday, August 12, 2010

LABILITAS UDARA

Perubahan cuaca dari cerah tanpa awan menjadi berawan atau hujan terjadi bila terdapat gangguan. Udara yang stabil bila mendapat gangguan akan kembali kekondisi semula, artinya tidak ada perubahan yang signifikan. Sebaliknya bila kondisi udara tidak stabil (labil), adanya gangguan akan mengakibatkan perubahan yang cukup berarti. Udara yang labil memungkinkan terbentuknya awan, khususnya awan yang mempunyai ukuran vertikal yang mencolok yang biasanya menimbulkan cuaca buruk [Prawirowardoyo, 1996].
Jika udara di atmosfer bergerak ke atas maka prosesnya adiabatik, yaitu suatu proses dimana tekanan, temperatur dan volume udara dapat berubah-ubah tanpa adanya penambahan atau pengurangan panas ke dalam udara tersebut. Udara yang bergerak vertikal akan mengalami perubahan suhu terhadap ketinggian, parsel udara dianggap kering (belum tercapai kondensasi) maka penurunan suhu parsel berlangsung dengan laju penurunan adiabat kering. Jika udara bergerak terus ke atas, penurunan suhu parselnya juga berlangsung terus. Dengan turunnya suhu parsel, kelembaban nisbinya akan bertambah, sehingga pada suatu saat uap air di dalam parsel menjadi jenuh maka laju penurunan suhu parsel berlangsung dengan laju penurunan adiabat jenuh hingga akhirnya terjadi kondensasi dan terbentuk awan.

No comments:

Post a Comment